Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Read Time:7 Minute, 36 Second

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya – Selain upacara prosesi pernikahan, pakaian adat Aceh dikenakan dalam acara adat dan tarian adat.

Menurut asal usul namanya, Uli Balang, yang juga merupakan nama kepala pemerintahan di Kesultanan Aceh yang memimpin daerah atau daerah setingkat kabupaten atau kota.

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Pakaian adat pria Ule Balang disebut Linto Baro. Busana ini memiliki 3 bagian yaitu atas, tengah dan bawah.

Mengenal Pakaian Adat Lampung Pepadun Dan Saibatin Yang Bersahaja Dan Berkelas

Top berarti penutup atau mahkota kepala yang disebut top. Mxetop berbentuk lonjong dan dilengkapi dengan penutup kain sutera yang disebut Tengkulok.

Untuk bagian tengah berupa meukasa atau baju yang ditutup kerahnya dan disulam atau dijahit dengan benang emas.

Selain budaya Melayu dan Islam, baju ini juga mendapat sentuhan budaya Tionghoa. Menurut masyarakat Aceh, pakaian Meukasah biasanya berwarna hitam sebagai lambang kebesaran.

Bagian bawah berupa celana berhidung rapat yang dikenal dengan silhouweu. Sileuweu adalah celana katun tenun berwarna hitam.

Kebudayaan Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Jawa Barat

Bagian bawah celana dihiasi dengan benang emas. Bagian luar celana ditutup dengan kain sarung sutera di atas lutut.

Pakaian adat wanita Ule Balang disebut Daro Baro. Busana tersebut berupa Baju Kuning yang desainnya dipengaruhi budaya Melayu, Cina, dan Arab.

Bahan yang digunakan untuk membuat kunning samping Daro Baro sama dengan Linto Baro, yaitu tenunan benang sutera yang motifnya terbuat dari benang emas.

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Motif tumbuh-tumbuhan yang menghiasi pakaian melambangkan kesuburan, pertumbuhan, atau penyatuan. Orang yang memakainya diharapkan menerima makanan dalam hidup mereka.

Rumah Adat Provinsi Di Indonesia Lengkap Gambar Dan Penjelasan

Merah melambangkan kepahlawanan, hijau melambangkan Islam, kuning melambangkan kerajaan, hitam melambangkan ketegasan dan putih melambangkan kemurnian.

Pakaian adat Ule Balang untuk wanita dan pria dilengkapi dengan berbagai aksesoris. Penambahan aksesoris tersebut membuat pemakainya terlihat lebih anggun dan berwibawa. Pakaian adat tersebut disebut Ule Balang. Awalnya pakaian adat ini hanya dikenakan oleh keluarga kerajaan, namun kini Ule Balang menjadi pakaian adat masyarakat dan digunakan dalam upacara adat.

Pakaian suku pria dan wanita memiliki nama yang berbeda. Untuk pria pakaian adat disebut Linto Baro, sedangkan untuk wanita disebut Daro Baro. Pakaian adat suku ini konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Samudra Pasai. Dengan kata lain, pakaian adat ini memiliki cerita sejarah yang panjang.

Nama pakaian adat pria dan wanita berbeda tidak hanya dalam nama tetapi juga dalam ukuran dan fitur. Berikut perbedaan antara Linto Baro dan Daro Baro.

Uniknya Deretan Perhiasan Tradisional Khas Aceh

Pakaian adat ini digunakan dalam berbagai acara seperti pernikahan dan upacara tertentu, baik biasa maupun resmi. Saat memakai Linto Baro, orang tersebut memakai Baje Meukasah (jaket leher), Sekak Nesel (jaket celana), Ija Lamgugap (sarung), Renkong atau Siwah, Tengkulok atau Tompok dan atasan Meukeu (tengkorak).

Daro Baro terdiri dari baju lengan panjang, nes dan pinggang ija (sarung) dan perhiasan. Desain pakaian tradisional suku untuk wanita dipengaruhi oleh budaya Arab, Melayu, dan Cina.

Dikutip dari buku berjudul The People and Their Customs, bahan dasar pembuatan pakaian bergantung pada lingkungan alamnya, seperti kulit pohon dan kulit binatang.

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Dikutip dari maa.prov.go.id Semula pakaian rakyat selalu menggunakan tekstil rumahan, baik sutra maupun katun, yang dibuat dengan berbagai motif.

Buku 34 Pakaian Adat Nusantara

Kain pinggang (ija tallie), ikat kepala (tangkulok), kain pinang (bungkoih ranub), celana wanita (siluweue inong), selendang (ija sawak), penutup kepala (ija tob ulee), selimut (ija) adalah sebagian dari pakaian tersebut. diproduksi. . seulimbot) dan kain lambung (ija lambong). Pakaian Adat Aceh – Aceh yang kita kenal dengan sebutan Serambi Mekkah merupakan daerah yang tidak bisa dijajah oleh Belanda. Persatuan dan keutuhan masyarakat Aceh menjadi alasan terkuat mengapa Belanda dan Impera gagal berpisah sama sekali. Karakter masyarakat, prinsip, budaya dan kesatuannya sedikit banyak dilambangkan dengan pakaian adat Aceh. Bagaimana pelabuhan tradisional Aceh?

Aceh adalah sebuah provinsi di ujung utara dan barat Indonesia. Dengan luas 57.956,00 km2, Aceh dihuni oleh 5.274.871 jiwa. Dalam catatan sejarah, Aceh dianggap sebagai tempat penyebaran Islam pertama kali di Indonesia. Tidak hanya itu, Aceh juga berperan sangat penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Maka tak heran jika Aceh dijuluki Serambi Mekkah.

Karena persatuan, solidaritas dan semangat kemerdekaan mereka yang sangat kuat, Aceh tidak pernah bisa direbut oleh penjajah. Oleh karena itu Aceh diberi gelar daerah istimewa. Karena alasan sejarah tersebut, Aceh memiliki otonomi tersendiri dalam beberapa hal:

Hal ini tidak mengherankan karena Indonesia memiliki persentase Muslim Aceh tertinggi dan nilai-nilai mereka berakar pada budaya masyarakat Aceh.

Uniknya Pakaian Adat Khas Suku Batak Karo

Pakaian adat Aceh disebut Uli Balang. Seperti halnya pakaian adat pada umumnya, pakaian adat Aceh mencerminkan keunikan adat istiadat yang dipraktikkan di daerah istimewa Aceh. Keistimewaan busana adat Aceh menjadi salah satu hal penting yang membedakannya dengan busana adat lainnya. Dan pakaian adat Aceh bercirikan perpaduan budaya Melayu dan budaya Islam.

Awalnya, ule balang ini hanya digunakan oleh keluarga kerajaan. Tapi sekarang siapapun bisa memakai baju ini. Uli Balang memiliki dua jenis pakaian yaitu Linto Baro yang dikenakan oleh pria Aceh dan Daro Baro yang dikenakan oleh wanita Aceh. Mari lengkapi gram berikut untuk lebih jelasnya:

Busana Linto Baro yang dikenakan oleh pria terdiri dari beberapa komponen seperti baju, celana panjang, senjata adat, penutup kepala dan hiasan lainnya. Busana ini dikenakan oleh pria Aceh pada acara pernikahan, meugang, pyusijuk, tung dara baro (Ngunduh Mantu), acara adat dan peringatan hari raya.

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Baju ini berbentuk seperti bescap atau blazer yang biasa digunakan sebagai atasan pria Aceh. Pakaian ini sering dipakai masyarakat Aceh sejak zaman kerajaan Samudra Pasai dan Perlak.

Macam Macam Jenis Pakaian Baju Pengantin Adat Jawa Kemben

Umumnya baju ini terbuat dari bahan sutra hitam atau katun. Bagi masyarakat Aceh, warna hitam merupakan lambang kebesaran, sehingga pakaian ini melambangkan keagungan laki-laki Aceh.

Sulaman benang emas akan ditemukan dari leher ke dada dan di ujung lengan. Sulaman memiliki motif bunga dan daun. Misalnya Seumanga (Kenanga), Bungong Glima (Delima), Selupok (Temtai), Kepula (Bunga Pisang), Kundo, Pukok Ribong (Tumpal) dan lain-lain. Anda akan jarang menemukan sulaman dengan motif binatang.

Makna motif bordir beragam dan tidak semuanya dapat diungkapkan. Misalnya, motif Pukok Ribong (Candi) memiliki konotasi kesuburan dan komunitas. Orang yang memakai pakaian bermotif diharapkan mendapat kesuburan dan keturunan sebagai pewaris dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kerah pada baju Meukeusah mirip dengan kerah cheongsam. Meskipun pakaian adat Aceh kaya dengan budaya Islam dan Melayu, pakaian ini juga tidak luput dari pengaruh budaya Tionghoa yang masuk ke Aceh. Desainer pakaian adat Aceh memasukkan kerah karena terinspirasi dari kerah orang Tionghoa yang melintas di Aceh sebagai pedagang dari negeri layar bambu.

Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Nama, Keunikan, Gambar, Dan Keterangannya

Celana sileuweu merupakan bagian dari busana Meyukusah dalam set Linto Baro. Sama seperti atasannya, celana ini berwarna hitam namun terbuat dari bahan katun. Ukurannya mengecil ke bawah dan memiliki emboss emas di atasnya. Celana ini juga biasa disebut Celana Secak Nasal.

Usai mengenakan celana, pria Aceh mengenakan sarung yang terbuat dari kain songket untuk meningkatkan kewibawaan pemakainya. Sarung dililitkan di pinggang dan memanjang hingga ke lutut, mungkin sekitar 10 cm di atasnya. Sarung ini disebut juga dengan nama lain seperti Ija Kroeng, Ija Lamugap dan Ija Sangket.

Kuatnya pengaruh Islam dalam budaya Aceh merambah pada pakaian adat Aceh dan salah satunya adalah penutup kepala yang disebut Mxetop. Jika diperhatikan dengan seksama, Mxetop dengan hiasan kepala yang digunakan oleh para Sultan Turki.

Pakaian Adat Aceh Dan Fungsinya

Mxetop terbuat dari kain tenun bordir. Nakshi ini berwarna hijau, kuning, hitam dan merah. Warna hijau melambangkan perdamaian yang dibawa oleh Islam. Kuning melambangkan kerajaan. Hitam berarti kekuatan dan kebesaran. Dan warna merah melambangkan keberanian dan kepahlawanan. Jadi laki-laki yang memakai Mxetop ini adalah laki-laki Aceh yang mengikuti ajaran Islam dengan damai dan teguh serta bertingkah seperti pahlawan layaknya seorang raja.

Mengenal Pawiwahan, Tradisi Pernikahan Adat Hindu Di Bali

Di bagian atas Mxetop dihiasi dengan tampok yang terbuat dari emas atau perak. Terkadang permata kecil tersembunyi di perhiasan emas atau perak. Bagian depan Mxetop dibalut dengan kain tradisional Aceh, yang kemudian dibalut dengan kain yang disebut Ija Teungkulok. Kain tenun dihias dengan sulaman emas atau perak, salah satu ujung kain dinaikkan.

Tidak jauh berbeda dengan pakaian adat daerah lain, pakaian adat pria kurang lengkap jika tidak dilengkapi dengan senjata tradisional. Pria dilengkapi dengan pakaian adat Aceh Rencong. Rencong biasanya diselipkan ke dalam lipatan kain sarung yang dililitkan di pinggang. Bagian pegangan diatur sedemikian rupa sehingga keluar.

Rencong merupakan simbol keberanian, kemandirian dan ketangguhan bagi masyarakat Aceh. Renkong memiliki level yang berbeda. Mahkota sultan terbuat dari emas dan matanya diukir dengan ayat-ayat Alquran. Sedangkan selain sultan, Renkong terbuat dari kuningan, perak, besi putih, gading dan kayu.

Orang Aceh percaya bahwa ada bentuk Renkong yang mewakili kalimat Bismillahhirrahmanirrahim dalam Islam. Merupakan doa dan menambah keyakinan untuk menggunakan rencong dengan benar dan percaya diri.

Pakaian Adat Daerah Sulawesi Utara: Mengenal Ciri Khas Dan Keunikannya

Penggunaan Renkong sangat familiar dalam budaya Aceh. Maka tak heran jika Aceh juga disebut sebagai negeri Rencong. Namun, penggunaan Renkong saat ini terbatas pada kesempatan tertentu karena ia tidak lagi dalam keadaan bertempur.

Selain Renkong, senjata tradisional Aceh lainnya adalah Sivah. Ukurannya dekat

Pakaian adat aceh tamiang, pakaian adat aceh gayo, pakaian adat aceh kartun, pakaian adat aceh adalah, pakaian adat aceh ulee balang, pakaian adat daerah aceh bernama, contoh pakaian adat aceh, pakaian adat nanggroe aceh, pakaian adat dari daerah aceh, pakaian adat aceh namanya, pakaian nikah adat aceh, pakaian adat wanita aceh

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Sejarah Pakaian Tradisional Kaum Cina
Next post Baju Adat Dan Asal Daerah