Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Read Time:7 Minute, 45 Second

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya – Pakaian adat Banten memiliki kemiripan dengan budaya daerah lain termasuk Provinsi Jawa Barat, karena Banten pernah menjadi bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat.

Banten lepas dari provinsi Jawa Barat pada tahun 2000. Pendatang yang menetap di daerah Banten memiliki kesamaan budaya Banten.

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Salah satu budaya Banten yang memiliki kemiripan dengan budaya daerah lainnya adalah pakaian adat atau pakaian adat.

Inilah Berbagai Macam Pakaian Adat Banten Yang Perlu Diketahui

Dikutip dari buku R. Toto Sugiarto Ensiklopedia Seni Budaya 3: Busana Nusantara, berikut pakaian adat Banten yang bisa Anda kenali:

Pakaian adat Banten ini hanya digunakan pada acara resepsi pernikahan. Dari segi desain dan motif, baju pengantin adat sangat mirip dengan baju pengantin adat sunda.

– Ikat kepala yang terdiri dari kembang goyang berwarna emas dan rangkaian bunga melati yang diselipkan ke dalam sanggul

Busana Pangsi biasanya dikenakan sebagai pakaian sehari-hari. Baju pangsi dipadupadankan dengan celana komprang dan sering digunakan sebagai setelan untuk latihan silat atau debus.

Pakaian Adat Jawa Timur Terlengkap Beserta Penjelasannya

Suku Baduy dianggap sebagai suku asli Banten. Suku yang menjunjung tinggi hukum adat dan menutup diri dari dunia luar dan kemajuan teknologi ini memiliki dua sub suku yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Nama Jamang Sangsang sejalan dengan cara pemakaian pakaian adat ini, yaitu disangsangkeun atau digantung di badan.

Baju adat Baduy memiliki dua lubang di bagian lengan, tanpa saku atau kancing dan hanya dijahit dengan tangan.

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Di Baduy luar, mereka mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam yang disebut baju kampret (kelelawar). Pakaian luar adat Baduy memiliki kancing dan saku tempel.

Pakaian Adat Tradisional Seluruh Indonesia + Gambar & Penjelasan

Bagi wanita Baduy Dalam dan Baduy Luar tidak memiliki banyak perbedaan. Corak kainnya hampir sama, bahkan selendangnya berwarna putih, biru, merah.***

Previous Post Ancaman Kriminal Mata-Mata Tenaga Kesehatan, IDI Tangerang Serukan Pembatalan Rekening Kesehatan Next post Lihat 7 Potret Mesra Rizka Febian dan Mahalini Dekati Tunangan Baju Adat Banten – Baju adat Banten terdiri dari baju adat khas suku Sunda dan Baduy. Berikut ini adalah gambaran lebih lengkap baik suku Sunda maupun suku Baduy yang juga dikenal dengan suku Kanekes atau suku asli yang mendiami salah satu daerah di Kabupaten Lebak, Banten.

Suku Baduy sendiri hidup dalam aturan adat yang sangat kuat dan jauh dari kehidupan modern. Benda-benda yang digunakan, termasuk pakaian adat yang dikenakan sehari-hari, memiliki ciri khas tersendiri selain perilaku.

Suku Baduy sendiri terdiri dari dua kelompok yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua kelompok ini adalah gaya pakaiannya. Secara penampilan, Baduy Dalam akan mengenakan pakaian serba putih dan ikat kepala, sedangkan Baduy Luar akan mengenakan pakaian hitam dan ikat kepala biru. Untuk lebih jelasnya tentang pakaian adat Banten termasuk Badua simak ulasan lebih lengkapnya dibawah ini :

Keragaman Dan Keunikan Baju Adat Kalimantan Timur

Laki-laki Banten di sekitar Bannen Baduy biasanya memakai baju putih berlengan panjang. Baju ini disebut juga Jamang sangsang karena warnanya yang putih dan cara pemakaiannya hanya dengan digantung atau ditempelkan di badan.

Desainnya sangat sederhana, hanya dibuat bukaan dada di area leher, tidak ada kerah, tidak ada kancing yang digunakan dan tidak disediakan kantong baju. Dalam proses produksinya harus dipotong dengan tangan, bukan emboss mesin, dan bahan dasarnya harus kapas asli yang langsung ditenun.

Terakhir, gunakan kain serupa dengan sarung berwarna hitam biru dan hanya dililitkan di pinggang. Agar kuat dan tidak sering jatuh, sarung kemudian diikat dengan sehelai kain. Mereka tidak memakai celana karena dianggap tabu.

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Para pria Baduy sendiri sering mengenakan penutup kepala berwarna putih, yang juga berfungsi sebagai penutup rambut panjang mereka. Selain itu dilengkapi dengan scarf yang dikalungkan di leher. Warna pakaian Suku Baduy Dalam adalah serba putih yang juga melambangkan kehidupan suci mereka dan tidak terpengaruh oleh budaya luar.

Mengenal Pakaian Adat Sulawesi Barat [penjelasan Lengkap]

Menurut Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, pakaian wanita Banten di wilayah Baduy Dalam ini mirip dengan kain sarung, yang disebut juga leuk samping. Sisi hitam sendiri merupakan kain tenun berwarna hitam yang dapat digunakan sebagai pakaian oleh pria maupun wanita Baduy Dalam.

Namun, wanita memakai lebih banyak lagi. Karena suku Baduy Dalam kemudian dilarang memakai pakaian di luar, jadi hanya itu yang mereka kenakan kecuali Leung. Sisi hitamnya sendiri dibuat dengan menjahit kedua ujung sisi lebarnya dengan tangan. Sehingga menyerupai sarung. Model samping Leuk juga dibuat menyerupai kain sarung untuk memudahkan bergerak, berjalan dan beraktivitas.

Tata cara berpakaian Baduy luar umumnya lebih longgar dibandingkan dengan Baduy dalam. Kemudian mereka memakai pakaian yang dijahit mesin yang terbuat dari bahan yang tidak lengket, hanya katun murni. Hal ini juga menunjukkan bahwa kehidupan mereka dipengaruhi oleh budaya luar.

Pakaian adat Banten khas suku Baduy Luar laki-laki berwarna hitam. Oleh karena itu, disebut juga pakaian kelelawar atau pakaian kulit. Pakaian kampret umumnya dikenakan oleh pria Baduy dengan ikat kepala berwarna biru tua bercorak batik. Rancangan baju ini kemudian dibagi menjadi dua bagian ke bawah, seperti pakaian orang pada umumnya, juga dilengkapi dengan saku dan kancing.

Jenis Pakaian Adat Provinsi Banten Dan Penjelasannya

Saat bepergian, pria biasanya membawa senjata berupa parang di pinggangnya dan juga tas anyaman buatan tangan yang diikatkan di bahunya. Kantong ini biasanya juga berisi pisau, buah pinang, kemenyan putih dan batu api. Kadang di dalam tas ada kejo ​​olovo, nasi putih dengan sedikit garam sebagai bekal perjalanan.

Pakaian adat wanita Banten suku Baduy Luar memakai baju mirip sarung berwarna biru kehitaman dari tumit hingga dada. Pakaian ini juga sering digunakan untuk pakaian sehari-hari di sekitar rumah.

Ada perbedaan yang signifikan dalam pakaian antara wanita yang sudah menikah dan belum menikah. Wanita yang sudah menikah umumnya membiarkan area dada terbuka, sedangkan untuk anak perempuan, area dada harus tertutup. Sebagai pakaian bepergian, wanita Baduy Luar biasanya mengenakan kebaya, kain tenun dengan sarung hitam biru, karembongo, ikat pinggang, dan selendang.

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Berbeda dengan wanita di pedalaman, suku Baduy sering memakai perhiasan yang terbuat dari baja putih atau logam perak, seperti gelang, cincin, kalung, dan anting. Sedangkan pakaian anak-anak juga menyerupai orang tuanya. Anak laki-laki sering meniru baju ayahnya, sedangkan anak perempuan sering meniru baju ibunya.

Mengenal Sekilas Baju Adat Lambung Khas Sasak Lombok

Gambar di atas merupakan gambaran gaun yang sering dikenakan oleh sepasang pengantin pada acara resepsi pernikahan. Busana adat Banten pada dasarnya mirip dengan busana pengantin adat Sunda. Hal ini dikarenakan pakaian adat Banten terdahulu cukup dipengaruhi oleh adat Sunda, sehingga tidak heran jika pakaian ini kemudian menyerupai pakaian adat Sunda.

Selain pakaian adat untuk pria, mereka umumnya memiliki pakaian pengantin lainnya seperti baju koko dengan kerah sebagai bagian atas dan kain samping sebagai bagian bawah. Hiasan kepala, ikat pinggang dan ikat pinggang dari kain batik dengan desain serupa juga sering digunakan, selain sandal keris atau parang yang digunakan sebagai aksesoris.

Sedangkan pada pakaian adat wanita Banten sering menggunakan aksesoris pernikahan yang biasa digunakan seperti baju kebaya untuk bagian atasan kain samping atau bisa juga dibatik untuk bawahan, selendang yang disampirkan di bahu sebagai penutup kepala, juga biasanya terdiri dari bunga berayun dengan warna keemasan dan ada rangkaian bunga melati yang biasanya diselipkan menjadi sanggul.

Masyarakat Banten sering menggunakan pakaian adatnya sendiri, yang juga umumnya digunakan untuk acara pernikahan. Busana pengantin Banten sendiri terdiri dari pakaian adat pria yang juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris lainnya yaitu tutup kepala, baju kepompong, gaun samping, ikat pinggang dan selop.

Mengenal Jenis Jenis Pakaian Adat Banten Serta Penjelasannya

Sedangkan untuk wanita terdapat hiasan bunga ayun, rangkaian bunga melati, kebaya, rok dalam, selop dan selendang. Untuk pakaian tradisional Banten modern saat ini, ada aksesoris lain untuk mempercantik tampilan. Namun bahan dan motif yang digunakan sama dengan pakaian adat Banten.

Pahami pakaian adat Banten khas suku Baduy dengan warna putih dan hitam terkadang ada sedikit warna biru tua pada pakaian yang dikenakan. Warna-warna ini sendiri merupakan simbol kehidupan. Hitam adalah simbol kegelapan atau sebelum ada cahaya. Sedangkan warna putih setelahnya melambangkan cahaya, kesucian dan kejujuran.

Selain itu suku Baduy juga menggunakan warna yang dominan terutama dalam produksi kain seperti merah. Bagi masyarakat Baduy, merah juga merupakan warna api atau darah.

Pakaian Adat Banten Dan Penjelasannya

Pakaian Pangsi tidak hanya dikenal di Banten karena pakaian ini juga dikenal di daerah lain di Jawa Barat maupun di daerah Betawi. Baju pangsi sendiri biasa digunakan sebagai pakaian serba hitam yang disebut salontreng, maupun celana atau pangsi berwarna senada. Celana pangsi ini biasanya sepanjang mata kaki dan hanya dikenakan oleh pria.

Baju Adat Bireuen

Pakaian adat ini juga sering dipakai untuk berbagai aktivitas sehari-hari di tempat kerja atau bisa juga dipakai saat berlatih pencak silat. Baju Pangsi ini juga memiliki makna dan filosofi yang dalam. Misalnya pada kancing yang melambangkan rukun islam dan rukun iman. Sehubungan dengan itu harapan bagi setiap pemakainya untuk menggunakan sikap tegas, selalu rendah hati dan beriman.

Selain pakaian adat, suku Baduy juga memiliki aneka kain tenun hasil produksi sendiri. Kegiatan menenun sering dilakukan perempuan di rumah pada waktu senggang, namun alatnya dibuat oleh laki-laki. Macam-macam ikatan suku Baduy adalah sebagai berikut.

Jamang adalah kain putih polos yang biasa digunakan suku Baduy Dalam. Tenun jamang ini sering digunakan sebagai baju atasan, yang disebut juga jamang kampret, ikat kepala

Pakaian adat jawa tengah dan penjelasannya, pakaian adat jawa barat dan penjelasannya, pakaian adat jawa timur dan penjelasannya, pakaian adat batak toba dan penjelasannya, pakaian adat karo dan penjelasannya, pakaian adat dki jakarta dan penjelasannya, pakaian adat bengkulu dan penjelasannya, pakaian adat beserta penjelasannya, pakaian adat minangkabau dan penjelasannya, pakaian adat dan penjelasannya, pakaian adat batak mandailing dan penjelasannya, pakaian adat simalungun dan penjelasannya

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pakaian Adat Jawa Barat Bedahan
Next post Pakaian Tradisional Sumatera Barat Dibagi Menjadi Dua Yaitu