
Pakaian Adat Batak Nias
Pakaian Adat Batak Nias – Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Sumatera Utara merupakan rumah bagi berbagai suku dan etnis masyarakat. Diantaranya adalah suku Batak, Nias, Siladang dan Melayu yang tersebar dari pantai timur hingga pulau barat Sumatera Utara. Adanya masyarakat multietnik di Sumatera Utara juga membawa keragaman budaya dan tradisi serta adat istiadat tersendiri bagi setiap suku. Ini termasuk pakaian adat yang dikenakan untuk upacara adat atau prosesi pernikahan.
Mari kita lihat betapa rumitnya masyarakat yang tinggal di Sumatera Utara. Dari kawasan pesisir timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Selat Aceh, mayoritas masyarakat Melayu bermukim di sini. Kemudian di kawasan pantai barat dari Barus sampai Natal banyak ditinggali orang Minangkabau. Wilayah Sumatera Utara bagian tengah yaitu daerah sekitar Danau Toba banyak dihuni oleh suku Batak yang sebagian besar beragama Kristen. Sedangkan suku Nias tinggal di kepulauan barat.
Pakaian Adat Batak Nias
Tidak hanya penduduk asli yang tinggal di Sumatera Utara, juga banyak pendatang etnis Jawa, Banjar, Cina, India dan Arab yang menambah keragaman daerah. Sisanya Jawa, Nias, Melayu, Cina, Minang, Aceh, Banjar, India dll.
Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara Dan Ciri Khasnya!
Keberadaan multietnis inilah yang memberikan kontribusi terhadap keragaman pakaian adat Sumatera Utara. Setidaknya ada 10 jenis pakaian adat yang masih digunakan dalam berbagai prosesi adat, termasuk pernikahan. Nah, penasaran dengan jenis baju pengantin adat di Sumatera Utara? Yuk simak ulasan lengkapnya!
Mari kita mulai dari suku yang paling banyak jumlahnya di Sumatera Utara yaitu Batak Toba. Pakaian adat suku Batak Toba adalah ulos, bahan kain tenun tradisional yang menjadi ciri khas masyarakat Batak Toba dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Kain ulos memiliki keunikan dengan banyak corak yang indah dan pola warna yang berasal dari pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Hingga saat ini ulos masih dikerjakan dengan tangan dengan alat tenun tanpa menggunakan mesin.
Ada banyak sekali jenis kain Ulos yang tidak hanya unik tetapi juga memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan posisinya sehingga tidak dapat diberikan atau digunakan sembarangan. Ada ulos yang biasa diberikan sebagai hadiah kepada pengantin baru seperti ulos Khmer Hotang, ulos Tumtuman, ada juga ulos yang digunakan untuk berkabung seperti ulos Annataktak dan ulos Sibolang, serta masih banyak jenis ulos lainnya.
Busana adat kebanggaan masyarakat Batak ini tak pernah absen dalam berbagai momen penting, mulai dari upacara adat hingga pernikahan. Selain aturan memberi, ada juga aturan penggunaan ulos, seperti siabithonon, sihadanghononon dan sitalitalalihononon.
Batak People: Pemekaran Kabupaten Nias Dan Kabupaten Nias Barat
Siabithonan, ulos yang dipakai di badan sebagai baju atau sarung, yaitu ulos kuningdup, sibolang, ranjat dan ulos jobit. Sihadagononhon, yaitu ulos yang dikenakan sebagai selendang di bahu, misalnya ulos Sirara, Kark, Bolian dan ulos Mangiring. Sedangkan sitalitalihononhon yang berarti ulos digunakan sebagai ikat kepala, misalnya ulos tumtuman, mangiring, rusa padang, dan lain-lain.
Untuk busana pengantin adat Batak Toba terdapat ciri lain yaitu ikat kepala berwarna merah yang berhiaskan lempengan emas atau tembaga yang disebut sortali untuk mempelai wanita dan taar untuk mempelai pria. Ikat kepala bukan hanya sekedar aksesoris tetapi simbol kemakmuran yang tidak hanya meningkatkan martabat mempelai wanita tetapi juga menandakan kesucian pernikahan adat Batak. Simbol kehormatan, kecantikan bagi kedua mempelai dan kebaikan bagi pasangan yang melangsungkan pernikahan serta seluruh keluarga.
Untuk pernikahan adat Batak yang lebih modern, mempelai wanita biasanya mengenakan kebaya Batak dengan gitket dan sortali. Sedangkan mempelai pria dapat mengenakan jas pengantin pria lengkap dengan dasi di kepalanya.
Suku Batak Samosir mendiami pulau Samosir. Dalam pakaian adat juga terlihat seperti pakaian adat Batak Toba. Hal ini karena dulunya dua sub suku Batak merupakan satu kesatuan, namun ketika terjadi pembagian wilayah, Samosir dan Toba terpecah menjadi suku yang terpisah.
Pakaian Adat Sumatera Utara Yang Unik Dan Beragam
Meski terlihat mirip, namun terdapat perbedaan antara pakaian adat suku Batak Samosir dan Batak Toba. Pada pakaian adat suku Samosir Sumatera Utara terdapat corak dan tali sortali yang sedikit berbeda dengan yang dikenakan oleh suku Batak Toba, dan sedikit lebih ramai dibandingkan dengan yang dipakai pengantin.
Orang Batak Simlangun mengenakan pakaian adat dalam banyak upacara adat. Salah satu pesta adat yang dianggap paling berharga bagi masyarakat Batak Simlangun adalah pesta adat perkawinan anak (Paomtri/Panjuk Bal) dan perkawinan anak perempuan (Palho Boru), serta upacara Sayur Matua. Pakaian adat yang dikenakan pada ketiga kesempatan tersebut juga berbeda.
Mari kita fokus pada pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin adat Batak Simalungun. Sekilas, busana adat Batak Simalungan tidak jauh berbeda dengan busana pengantin adat Batak Toba yang juga menggunakan ulos. Namun dalam adat Batak Simlangun, kain ulos yang dikenakan oleh kedua mempelai memiliki hiasan khusus yang disebut hyo. Selain itu, pengantin simlangun juga mengenakan aksesoris lainnya, antara lain gotong royong, penutup kepala dan suri.
Hiou Simalungun adalah selembar kain berbentuk kain tenun khas Batak dengan pola dan bentuk tertentu. Hyo bukan hanya penutup tubuh, tapi juga sehat jasmani dan rohani. Kemudian suri-suri adalah jenis ikan hiu yang ditenun oleh Simlangun yang digunakan sebagai penutup kepala atau selendang yang dikenakan di bahu kanan. Sari-Sari berarti rasa tanggung jawab. Khusus untuk pria mereka menggunakan warna hitam (sibirong). Sedangkan wanita memakai warna lain selain hitam.
Mengenal Baju Adat Nias Suamtera
Kemudian hiasan kepala atau sejenis kerudung yang terbuat dari kain khas Simalungun yang dikenakan oleh wanita dalam pakaian adat Batak Simalungan disebut ‘Bulang’ yang berarti “ibu”. Jenis bulang juga banyak sesuai dengan posisinya, simlungan adalah hiasan kepala pengantin adat teget.
Sedangkan hiasan kepala yang dikenakan oleh laki-laki disebut gotong. Gotong melambangkan seorang pemimpin atau kedewasaan. Seperti halnya bulan, ada banyak jenis gotong. Gotong yang dikenakan calon pengantin Simlangun disebut Gotong Potik.
Suku Pakpak terdiri dari 5 sub suku yang sering disebut Pakpak Silima Suk dalam istilah lokal, antara lain: Pakpak Klasen, Pakpak Simsim, Pakpak Boang, Pakpak Pegagan dan Pakpak Kepa. Suku Batak Pakpak tersebar di Kabupaten Dairi, Hambang Hsundutan, Tapanuli Tengah dan Pakpak Barat. Pakaian adat suku Batak Pakpak disebut Merapi-Fire Kameez. Dinamakan demikian karena pakaian kebanggaan masyarakat Batak Pakpak dihiasi dengan manik-manik yang disebut ‘api-api’.
Desain garmen Merapi-Api kini memiliki beberapa variasi, pada kedua model, bentuk api-Api (manik) sebagai modifikasi dari bentuk aslinya. Bahkan aksesoris pakaian adat lainnya seperti borgot dan lepa-lepa memiliki ukiran manik-manik yang menempel pada kain.
Baju Adat Nias Utara
Jenis kain yang biasa digunakan untuk pakaian adat adalah jenis beludru, namun belakangan ini telah disesuaikan dengan model dan jenis kain terkini. Ada banyak perbedaan antara gaun Agni untuk kedua mempelai. Untuk laki-laki, pakaiannya berupa kait Melayu dengan garis leher bulat hitam berbintik-bintik atau dihiasi manik-manik (Api-api), dan beberapa variasi di bagian leher dan manset dengan warna merah dan putih.
Sedangkan untuk pakaian wanita, model lehernya berbentuk segitiga dan juga dihiasi dengan api, namun tidak ada perbedaan warna merah dan putih. Lengan atas dan ujung lengan juga diberi manik-manik dengan gambar kepala kerbau. Kancing yang digunakan pada kemeja ini berbentuk bulat, melingkar, dengan lubang berdiameter 3 cm. Hal menarik lainnya, suku Pakpak juga memiliki kain khusus yang disebut Oles. Kain ini merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Batak Pakpak yang sangat populer.
Pakaian adat suku Batak Pakpak juga dilengkapi dengan penutup kepala yang khas yang disebut penutup kepala. Hiasan kepala yang dibuat dengan cara ini merupakan simbol kehormatan dan kewibawaan bagi laki-laki suku Batak Pakpak. Selain tutup kepala, mempelai pria juga memakai aksesoris lain seperti rempu riar (sejenis pisau khusus), ukang (daun pandan tempel), rante abak (pita) dan tongket (tongkat).
Untuk mempelai wanita, hiasan kepala serupa disebut saoeng dengan Oles Silima Takal. Pada betina muda bentuknya lonjong dengan sudut punggung yang tajam, dengan rambut tergerai di bagian dahi, sedangkan pada orang dewasa bentuknya lebih sederhana, dengan rambut terurai hingga ke belakang. Pengantin Batak Pakpak juga mengenakan aksesoris lain seperti lepa-lepa (kalung), rante abak (ikat pinggang), rabi munduk (sejenis pisau khusus) dan kancing emas.
Biaya Pernikahan Adat Termahal Di Indonesia
Orang Batak Karo tinggal di kabupaten Karo, Deli Serdang, Deri, Langkat (hulu), Kota Medan dan Kota Binjai. Suku Batak Karo juga memiliki kain adat unik yang disebut kain uis gara atau uis adat karo. Kain Uis Gara terbuat dari kapas yang dipintal dan ditenun dengan tangan.
Busana cantik masyarakat Karo Sumatera Utara ini memiliki warna yang unik yaitu perpaduan antara benang merah, hitam dan putih, emas dan perak. Seperti namanya, kata “kain merah” berasal dari kata ‘uis’ yang berarti kain, dan ‘gara’ yang berarti merah. uis Garara tidak hanya dikenakan untuk kegiatan sehari-hari tetapi juga untuk acara-acara penting, salah satunya pernikahan.
Batak Karo Pengantin pria mengenakan uis beka bulah sebagai penutup kepala di pesta pernikahannya. Benar sekali, baju uis yang satu ini memiliki corak yang ceria, tegas dan elegan. Pakaian adat ini merupakan simbol kewibawaan dan tanda kebesaran bagi anak laki-laki Karo, sekaligus menandakan bahwa dialah yang mengambil alih pesta. Sedangkan Karo adalah uis gtip jongkit untuk wanita yang digunakan sebagai penutup kepala (kerudung) baik dalam pesta maupun kehidupan sehari-hari.
Pakaian tenun ini melambangkan karakter wanita Karo yang kuat dan teguh. uis Garara seperti bisul, tapi di dalam tanah
Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Penjelasannya!
Pakaian pernikahan adat batak, gambar pakaian adat nias, pakaian adat batak ulos, pakaian adat suku batak toba, pakaian adat batak, pakaian adat batak wanita, pakaian adat batak modern, pakaian adat batak kartun, pakaian adat khas batak, pakaian adat suku batak karo, pakaian adat batak toba, pakaian adat batak adalah