Pakaian Tradisional Lelaki Orang Ulu

Read Time:6 Minute, 13 Second

Pakaian Tradisional Lelaki Orang Ulu – Sarawak terkenal di antara tujuan wisata populer dan sering menjadi pilihan banyak orang yang berkunjung ke negara yang indah ini.

Suku Orang Ulu adalah suku minoritas di Sarawak. Suku Orang Ulu terdiri dari kurang lebih 27 sub suku yang bersatu dan disebut Orang Ulu.

Pakaian Tradisional Lelaki Orang Ulu

Pakaian Tradisional Lelaki Orang Ulu

Suku Orang Ulu terdiri dari Kayan, Kenyah, Lun Bawang, Kelabit, Bisaya, Kiput, Tagal, Sa’ban, Penan, Beravan, Sekapan, Lahanan, Kejaman, Punan, Sihan, Beketan, Tanjung, Tabun-Tring, suku Punan Busang , Tato di Bemali.

Ini Adalah 5 Fakta Menarik Tentang Masyarakat Kayan Yang Anda Perlu Tahu

Masyarakat Ulu dikenal memiliki paras yang rupawan dan rupawan dan setiap suku memiliki identitas budaya, bahasa, budaya dan pakaian adat yang indah dan hal yang berbeda-beda yang dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Pesan tulus kepada generasi sekarang untuk menjaga dan meneruskan budaya, adat, budaya dan bahasa Orang Ulu agar tidak menyia-nyiakan waktu.

Bagi suku Orang Ulu tidak mempersoalkan budaya, tradisi, tradisi dan bahasa antar sukunya karena mereka hidup dengan mengamalkan sikap toleransi, saling menghargai antar suku lain, dan tidak ada kata meniru siapa karena masing-masing suku memiliki keistimewaannya masing-masing. hal yang spesial. . strategi.

Tentu saja kita harus menghormati dan bangga bahwa kita terlahir sebagai Orang Ulu karena ras ini tidak ditemukan di tempat lain selain di Kalimantan!

Pakaian Tradisional Di Malaysia: Iban

Lompat di Laut Slime, selesaikan misi dengan Ninja Turtle, Dunia Nickelodeon di Malaysia, kesenangan sudah berakhir! Pada dasarnya suku Kayan dapat dibagi menjadi tiga (3) kelompok utama, yaitu suku Baram Kayan yang mendiami daerah Miri Baram. Kayan Belaga tinggal di pedalaman Kapit dan Kayan Tubau tinggal di Bintulu yang berada di kecamatan Belaga. Tradisi dan nilai-nilai masyarakat Kayan sangat erat kaitannya dengan pengaruh lingkungan, yaitu flora (pakis) dan fauna (burung dan harimau). Beberapa benda alam memiliki pola yang diyakini manusia atau roh sebagai dewa mereka. Mereka percaya bahwa dewa-dewa ini dapat melindungi mereka dari bencana atau membawa keberuntungan bagi mereka.

Masyarakat Kayan juga dikenal memiliki telinga panjang dan tato. Semakin panjang telinga seorang wanita, semakin cantik seorang wanita dilihat di masyarakatnya. Untuk mencapai panjang telinga ini, telinga mereka harus diukur dengan skala anting-anting timah. Anting ini dikenal sebagai ‘Sabau’ dan ‘Lungin’ sesuai dengan jenis antingnya. Busana wanita menarik dan tampil beda karena merupakan kain mutiara yang indah yang dijahit sesuai dengan desain iken dan cantik, busana ini sering digunakan saat acara pernikahan, upacara penyambutan pengunjung acara-acara umum. Dengan kata tersebut, pakaian disebut “Sapai Li’ung” yang merupakan baju tanpa lengan. Kata lain seperti:

“Leku” – yaitu gelang yang biasanya terbuat dari bambu dan tulang binatang.

Pakaian Tradisional Lelaki Orang Ulu

·       “Iseng” – yaitu perhiasan perak atau suasa yang dipasang di telinga wanita Kayan.

Pakaian Tradisional Malaysia

“Tesa” – digunakan sebagai tali dengan mutiara besar yang indah.

·       “Lavung Sek” – hiasan kepala yang dihiasi mutiara dan bulu kambing yang indah.

1. Disertasi: Motif Kebudayaan Masyarakat Kayan/Kenyah – Maureen Imang Jau (Fakultas Seni Terapan dan Kreatif, 2004)

2. Awal Mula Kayan – Daniel (Blog: Perjalanan Hidupku, 2017)

Pamplet Pakaian Tradisional F3

3. Dasar-Dasar Tari Orang Ulu – Buku yang diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan, Kementerian Pembangunan Sosial dan Urbanisasi, Sarawak Suku Berawan atau disebut Mǝlawan adalah salah satu suku Dayak yang membentuk suku Orang Ulu di Sarawak. Masyarakat Berawan berasal dari Kabupaten Baram, sebagian besar berada di Kecamatan Tutoh dan Tinjar. Setiap bahasa di Berawan memiliki dialek yang berbeda, namun tetap memiliki kesamaan dalam hal budaya dan kepercayaan tradisional. Di antara warisan yang masih dilestarikan adalah pakaian adat, kerajinan tangan dan musik tradisional. Menurut informan 1 lagu dan tasbih wajib dimiliki oleh setiap keluarga Berawan karena penting dalam kehidupan mereka.

Untuk laki-laki, ada berbagai jenis pakaian adat yang mereka kenakan dengan tali yang terbuat dari sutra. Ada tiga jenis pakaian adat yang biasa dikenakan oleh pria Berawa yaitu laya, sipeng dan betek. Ketiga pakaian ini memiliki fungsi yang berbeda. Busana ini sering dipakai pada hari pernikahan, untuk menyambut tamu, untuk merayakan dan hal lainnya yaitu :

Laya adalah salah satu pakaian adat yang terbuat dari kulit seperti beruang. Di masa lalu, pemimpin lokal sering menggunakan laya untuk menyambut pengunjung budaya lain. Saat ini laya hanya digunakan untuk kanyat (tarian). Selain wanita, pria juga memakai sipeng sebagai pakaian adatnya. Sipeng selalu digunakan pada pesta pernikahan di masa lalu. Mereka harus menggunakan dua gendongan yang diletakkan di bahu kanan dan bahu kiri. Spons yang digunakan wanita Berawa terbuat dari kotak musik.

Pakaian Tradisional Lelaki Orang Ulu

Baju betek atau dikenal dengan baju talam adalah baju dengan motif Orang Ulu dengan manik-manik. Kemeja ini memiliki nuansa rompi saat tidak berlengan. Dalam upacara pernikahan, pengantin sering memakai gaun ini. Selain digunakan untuk acara pernikahan, baju ini juga sering dikenakan oleh para pria yang menghadiri acara resmi dan acara lainnya. Renda adalah pakaian sutra yang dikenakan oleh pria sebagai celana panjang. Seperti pakaian lainnya, renda memiliki banyak gaya dan pola. Rendanya terbuat dari kain hitam dan memiliki panjang hingga empat meter.

Windi’s Diary: Pakaian Tradisi Dusun Tabilung

Pakaian adat Berawa untuk pria tidak berbeda dengan pakaian pria Orang Ulu lainnya. Semua aksesoris di bawah ini bisa dipadupadankan dengan pakaian adat tersebut. Ini adalah peralatan yang digunakan oleh pria Berawa. Pekah Laket adalah salah satu aksesoris yang dipakai pria di kepala. Peka memiliki dua jenis, Pekah Tabutong dan Pekah Wai. Alat musik Pekah Tabutong ini terbuat dari rotan, manik-manik, bulu kambing dan bulu burung. Di depan Pekah Tabutong akan dipasang patung Orang Ulu seperti kepala manusia dan lain-lain. Pekah Wai seluruhnya terbuat dari rotan dan tidak memiliki dekorasi. Pola pekak ini jauh lebih sederhana. Alat ini sering digunakan dalam pertemuan dan menjamu tamu. Ada juga orang yang memasang bulu tanduk di punggung peka. Latai talam adalah kalung yang terbuat dari mutiara. Kalung mutiara untuk pria dan wanita sedikit berbeda. Jika dilihat dari segi panjang rantai, rantai laki-laki lebih panjang daripada rantai perempuan. Ukuran kalung yang terlihat di leher juga lebih besar dari yang dikenakan wanita. Uton takeng adalah pisau yang dikenakan di pinggang. Sarung terbuat dari sebatang kayu dan memiliki lukisan motif Orang Ulu. Anyaman rotan digunakan pada benda-benda kecil yang digunakan untuk menghubungkan benda-benda yang terlihat di pisau. Ini sering digunakan untuk melengkapi busana mempelai pria dan digunakan oleh para penari pria suku Berawa untuk mementaskan tarian Kanyat.

Utap atau otarp adalah tameng yang digunakan oleh orang dahulu untuk melindungi diri dari serangan musuh. Utap terbuat dari beberapa kayu dan bagian mukanya diukir dengan bahan Orang Ulu. Namun masyarakat Berawan masih mempertahankan alat musik yang akan digunakan untuk membawakan musik tradisional bagi pengunjung dan lain-lain. Anyang/Tebero’ adalah tombak yang digunakan masyarakat pada zaman dahulu untuk menangkap daging. Selain anyang, ada orang Berawan lainnya yang menyebut tombak ini tebero. Hari ini tidak digunakan kecuali tarian yang menyertakan instrumen Geling be’ti yaitu gelang yang diletakkan di betis. Gelang ini terbuat dari tembaga dan perak. Namun saat ini gelang dan betis digunakan oleh pria Berawan untuk keperluan lain.

1. Nama: Cindy Uson Lian / Umur: 64 Desa: Long Teru, Baram / Tanggal Wawancara: 10/11/2021 2. Nama: Jengang Kumbang / Umur: 59 Desa: Kelengkeng Bunit, Tinjar, Baram / Tanggal Wawancara: 11/10/2021 3. Nama: Itang Kumbang / Umur: 64 tahun Desa: Loagan Bunut, Tinjar, Baram / Tanggal pertanyaan: 11.10.2021 4. Nama: Teleng Ajang / Umur: 88 tahun Desa: Loagan Bunut, Tinjar, Baram Tanggal pertanyaan: 11.10.202 1

Pakaian tradisional india lelaki, pakaian tradisional cina lelaki, ramuan tradisional kuat lelaki, obat tradisional ulu hati sakit, jamu kuat lelaki tradisional, pakaian lelaki, ramuan tradisional untuk lelaki, baju tradisional orang ulu, pakaian tradisional orang ulu, pakaian jubah lelaki muslim, obat tradisional untuk ulu hati, pakaian kasual lelaki

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pakaian Adat Sumatera Barat Dan Namanya
Next post Pakaian Adat Aceh Utara